Masjid Taman Sriwedari, yang terletak di kawasan Heritage Taman Sriwedari, Kota Solo, merupakan salah satu ikon spiritual yang paling menonjol di Jawa Tengah. Dengan arsitektur yang unik dan kaya akan sejarah, masjid ini telah menjadi tujuan wisata religi yang populer bagi para pencinta sejarah dan budaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perkembangan, fitur, dan makna penting dari Masjid Taman Sriwedari.
Sejarah Pembangunan Masjid
Pembangunan Masjid Taman Sriwedari dimulai pada masa Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Proyek ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, FX Hadi Rudyatmo. Dengan anggaran sekitar Rp180 miliar, pembangunan masjid ini awalnya berjalan lancar berkat dukungan masyarakat. Namun, prosesnya sempat terhambat akibat sengketa lahan yang muncul pada tahun 2020.
Fitur Unik Masjid
eskipun masih dalam tahap penyelesaian, Masjid Taman Sriwedari telah mencapai sekitar 85% dari total pembangunan. Bangunan ini terdiri dari tiga bagian utama: dasar, poros, dan galeri. Dasar menara dirancang agar kuat dan stabil untuk menahan beban keseluruhan, sementara poros dapat berbentuk silinder atau persegi. Galeri berfungsi sebagai lokasi bagi muadzin untuk mengumandangkan adzan, sekaligus menambah keindahan visual dan memperkuat identitas arsitektur masjid.
Signifikansi Historis dan Religi
Masjid Taman Sriwedari bukan hanya sekadar monumen arsitektur yang menawan; ia juga memiliki sejarah yang kaya. Awalnya dikenal sebagai Masjid Pegantungan, nama Ats-Tsauroh yang berarti perjuangan diberikan pada tahun 1974. Masjid ini dibangun di atas tanah wakaf dan telah mengalami beberapa kali renovasi sebelumnya. Saat ini, proses pembangunan landscape dan renovasi sedang berlangsung dengan total biaya sekitar Rp60 miliar, mencakup renovasi bangunan atas dan pembuatan basement.
Makna Spiritual
Bangunan ini tidak hanya monumental tetapi juga merupakan pusat spiritual yang penting bagi umat Muslim di Kota Solo. Tokoh masyarakat Ariman Anwar menyatakan bahwa pembangunan masjid dilakukan secara bertahap untuk menciptakan suasana nyaman bagi jamaah yang ingin beritikaf. Ia juga menekankan bahwa siapa pun yang menjadikan masjid nyaman dan tenang akan termasuk dalam tujuh golongan yang tidak akan merasakan kepanasan di akhirat.
Peran dalam Masyarakat Lokal
Masjid Taman Sriwedari juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat setempat. Wali Kota Serang Syafrudin menyampaikan bahwa pembangunan masjid ini merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat, DPRD, dan Pemkot Serang. Kerja sama dalam pembangunan infrastruktur keagamaan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Kesimpulan
Masjid Taman Sriwedari adalah simbol keindahan dan signifikansi spiritual di Kota Solo. Meskipun masih dalam proses penyelesaian, bangunan ini telah menjadi ikon yang berarti bagi masyarakat lokal dan pengunjung kota ini. Dengan arsitektur yang menarik dan sejarah yang mendalam, Masjid Taman Sriwedari akan terus menjadi sumber inspirasi dan kenyamanan bagi generasi mendatang.